Mbappe Mendapatkan Pelukan dari Emmanuel Macron Saat Frustasi Tak Berhasil Menjadi Juara Piala Dunia 2022

- Senin, 19 Desember 2022 | 05:58 WIB
Kylian Mbappe frustasi dalam laga final piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis  (instagram @mbappe)
Kylian Mbappe frustasi dalam laga final piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis (instagram @mbappe)

Jakarta Trend - Kylian Mbappe, pemain Prancis terlihat frustasi setelah gagal membawa Les Bleus menjadi juara Piala Dunia 2022.

Usai kekalahannya di Piala Dunia 2022 Kylian Mbappe tertunduk lesu di pinggir lapangan.

Ternyata Hattrick yang dicetak Kylian Mbappe tidak membantu Prancis juara Piala Dunia back to back pada tahun 2022 ini.

Baca Juga: Bermain Imbang Hingga Extra Time, Argentina Berhasil Juarai Piala Dunia 2022 Dengan Adu Penalti Lawan Prancis

Tidak tinggal diam melihat Kylian Mbappe, Emmanuel Macron yang merupakan Presiden Prancis menghibur pemainnya itu.

Awalnya wajah yang memelas, Kylian Mbappe disambangi kiper Emiliano Martinez yang jadi salah satu bintang kemenangan Argentina.

Setelah itu giliran Emmanuel Macron mendatangi Kylian Mbappe yang sedang terduduk di pinggir lapangan.

Baca Juga: Link Nonton Drakor Alchemy of Souls Season 2, Episode 5 Spoiler: Romansa Mendebarkan Jin Bu Yeon dan Jang Uk

Tidak hanya itu, Macron membangunkan Mbappe hingga memberikan hiburan dengan memeluknya.

Mbappe sendiri jadi bintang Prancis saat melawan Argentina di final Piala Dunia 2022.

Striker Paris Saint-Germain itu mengemas hattrick lewat gol-gol pada menit ke-80, 81', dan 118 pada final dunia 2022'.

Baca Juga: Lionel Messi dan Kylian Mbappe bisa Bawa Pulang Sepatu Emas di Piala Dunia 2022, Begini Menurut Aturan FIFA..

Gol-gol Mbappe itu adalah balasan untuk keunggulan Argentina lewat gol penalti Lionel Messi pada menit ke 23' dan 108' serta Angel Di Maria pada menit ke 36'.

Kekalahan dari Argentina itu membuat Prancis gagal mengikuti jejak Brasil dan Italia yang juara Piala Dunia dua kali berturut-turut.

Italia dua kali juara Piala Dunia beruntun pada 1934 dan 1938, sedangkan Brasil pada 1958 dan 1962.

Halaman:

Editor: Susilawati

Sumber: FIFA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X